Text
Ibadah-Ibadah Hati
Islam tidak hanya memberikan tuntunan ibadah lahiriah, tapi juga ibadah batiniah Kita wajib mengetahui ibadah yang menyangkut aspek lahiriah, shalat, zakat, haji dan sebagainya untuk mewujudkan Ittiba' (mengikut petunjuk Nabi). Allah Ta'ala semata. Kedua, (ittiba' dan ikhlas) adalah syarat yang diterima setiap amal.
Untuk mengikuti petunjuk Nabi dalam berbagai bentuk ibadah lahiriah, Insya Allah bisa terukur dengan baik. Ukurannya yaitu ibadah tersebut berdasarkan dalil Al-Qur'an dan As-Sunnah yang shahih, sesuai dengan pemahaman yang benar, yaitu sebagaimana yang dipahami oleh para Sahabat dari Nabi, atau biasa dikenal dengan paham Ahlus Sunnah wal Jamaah. Jika demikian cara badah kita, insya Allah kita sudah ittiba (mengikuti Nabi).
Adapun ibadah hati, maka ia tidak ada alat ukumya yang pasti. Karena yang mengetahui secara pasti hanyalah Allah semata. Kita hanya bisa mengusahakan dengan sebaik-baiknya, dan kita berharap ibadah hati tersebut diterima, tetapi keputusan mutlaknya hanya ada di dalam ilmu Allah Ta'ala. Karena itulah para ulama mewanti-wanti agar kita lebih memperhatikan ibadah hati setelah benarnya ibadah lahiriah.
Buku ini dengan sangat baik menjelaskan ibadah hati yang utama. Yaitu ikhlas,
cinta, tawakal, takut dan berharap. Tentang ikhlas misalnya, Abu Ya'kub
menyalakan, "Ketika seseorang menyaksikan keikhlasan di dalam dirinya,
maka keikhlasannya itu memerlukan keikhlasan yang lain." Buku ini merupakan
buku yang praktis namun menyeluruh dalam membahas masalah ibadah hati.
Dan karena begitu pentingnya memahami Ibadah hall, maka buku ini adalah
referensi yang sangat penting bagi setiap muslim.
"Pembaca, dari buku ini anda akan mendapatkan mutiara ilmu yang sangat menakjubkan tentang hakikat ikhlas, mahabbah (cinta), tawakal, khauf (takut) dan raja' (berharap), yang insya Allah akan sangat berpengaruh bagi perbaikan ibadah hati kita." ( Dr Nurul Mukhlisin, Universitas Kebangsaan Malaysia)
IIHATI-001 | 297.3 DEP i | My Library (200) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain