Text
Hukum Perikatan Penjelasan Makna Pasal 1233 sampai 1456 BW
Dalam bidang hukum perdata, hukum patikatan merupakan salah satu hal yang sangat penting dan dibutuhkan dalam hubungan hubungan hukum di bidang harta kekayaan. Hukum Perikatan diatur dalam Buku BW (Buku II KUHPerdata) yang secara garis besar dibagi atas dua bagian, yaitu pertama, perikatan pada umumnya baik yang lahir dari perjanjian maupun yang lahir dari undang undang, dan kedua, perikatan yang lahir dari perjanjian-perjanjian tertentu. Ketentuan tentang perikatan pada umumnya ini berlaku juga terhadap perikatan yang lahir dari perjanjian tertentu, seperti jual beli, sewa-menyewa, pinjam-meminjam, dan lain-lain. Bahkan ketentuan tentang perikatan pada umumnya ini berlaku pula sebagai ketentuan dasar atas semua perjanjian yang dibuat oleh para pihak, yang jenis perjanjiannya tidak diatur dalam BW sehingga perjanjian apa pun yang dibuat acuannya adalah pada ketentuan umum tentang perikatan, sebagaimana diatur dalam Pasal 1233 sampai Pasal 1456 BW.
Atas dasar pentingnya pasal-pasal tersebut, dalam buku ini dibahas satu per satu pasal tersebut, beserta penjelasan atas masing-masing pasal agar pembaca, khususnya mahasiswa, dapat memahami makna-makna yang terkandung di dalamnya. Hal ini penting karena berdasarkan pengalaman penulis sebagai pengajar mata kuliah Hukum Perikatan dan Hukum Kontrak, ternyata mahasiswa masih sangat sulit memahami makna-makna pasal-pasal BW. Selain itu. dengan memahami makna-makna yang terkandung dalam pasa pasal tersebut, setiap orang akan dapat dengan mudah memaha hukum kontrak.
H U K P E R I - 001 | 346 MIR h | My Library (300) | Tersedia |
HUKPERI-004 | 346 MIR h | My Library (300) | Tersedia |
HUKPERI-003 | 346 MIR h | My Library (300) | Tersedia |
HUKPERI-002 | 346 MIR h | My Library (300) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain