Text
Bertahan Di tengah Krisis
Krisis adalah kata yang muncul secara periodik, yang menunjukkan adanya rentetan atau siklus penderitaan dari waktu ke waktu yang melanda negeri ini melintasi rezim-rezim yang berkuasa. Akibatnya, krisis tidak hanya terbatas mengisi ruang material struktural masyarakat melainkan juga merambah jauh ke ruang historis-kultural mereka. Salah satu krisis ekonomi yang memiliki masa hidup panjang dalam memori sosial bersama masyarakat Indonesia adalah dampak depresi besar dunia 1930-an, ketika semua kehidupan berjalan meleset dan menjauh dari hal-hal yang normal. Biarpun buku ini tidak membicarakan tentang kondisi ekonomi orang Tionghoa di Indonesia secara keseluruhan melainkan hanya terfokus pada orang Tionghoa di Cirebon, buku ini tetap mampu mengungkapkan kenyataan sejarah yang berbeda dibandingkan dengan arus besar pada buku-buku yang telah ada sebelumnya. Selain itu buku ini tidak hanya membahas tentang dampak krisis ekonomi terhadap orang Tionghoa, melainkan juga memberi informasi dan penjelasan yang menarik tentang kondisi sosial-ekonomi masyarakat di tingkat lokal, khususnya di Cirebon pada masa depresi 1930-an. Te Berbeda dengan wacana utama historiografi Indonesia selama ini, di dalam buku ini orang Tionghoa ditempatkan sejajar dengan orang-orang bumiputera yang dianggap sebagai representasi dari keindonesiaan. Relasi antara orang Tionghoa dengan kelompok sosial ekonomis lain dipahami sebagai sesuatu yang cair tanpa didasari pretensi ideologis yang diskriminatif
BDTKKT-001 | 909.0495199224 WAH b C1 | My Library (900) | Tersedia |
BDTKKT-002 | 909.0495199224 WAH b C2 | My Library (900) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain