Text
Jangan Lukai Hati Ibumu
Dari Abu Hurairah RA, ia menceritakan, suatu hari ada seorang yang datang kepada Nabi Muhammad SAW sambil bertanya: "Wahai Rasulullah, siapa orang yang paling berhak saya lakukan dengan baik" Rasulullah menjawab: "Ibumu!" Orang itu bertanya lagi: "Lala siapa "Ibumu" jawab Beliau. "Lalu siapa lagi, ya Rasulullah?" tanya orang ini. Beliaupun menjawab "Ibumu!" Selanjutnya orang itu bertanya lagi: "Lalu siapa?" Dia menjawab: "Ayahmu. " (Muttafaqun 'Alaih)
adit di atas memerintahkan agar kita terus berbuat baik kepada Harabat terutama kepada ibu, lalu ayah. Didahulukannya ibu karena ia telah mengandung, menyusui, mendidik dan mengerjakan tugas berat lainnya. "Dan Kami memerintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orangtuanya. Ibunya memilikinya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapilanya setelah dua tahun. Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya untuk Aku kembalimu
(QS. Luqman [31]:14)
Buku ini memuat banyak kisah nyata mengenai bakti seorang anak kepada ibunya, begitu sebaliknya, kasih sayang yang sangat besar kepada seorang ibu anaknya. Kisah nyata tersebut menunjukkan seorang ibu bukan hanya keramat di dunia tapi juga menjadi keramat di akhirat nanti. Sudah selayaknya bagi seseorang yang mengaku Muslim mendudukkan ibunya pada tempat yang baik setelah mencintai Allah SWT dan Untuk memulai itu, kisah-kisah inspiratif di dalam buku ini dijadikan sebagai pegangan.
ILHI-003 | 297.56 AHM j C3 | My Library (200) | Tersedia |
ILHI-001 | 297.56 AHM j C1 | My Library (200) | Tersedia |
ILHI-02 | 297.56 AHM j C2 | My Library (200) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain